Hadis Sahih Muslim No. 1756 Jilid 3 Topik adalah Perang 1756. Dari Abu Wa-il r.a., katanya: "Ketika terjadi perang Shiffin, Suhail bin Hunaif berdiri, lalu dia berkata, "Hai, manusia! Perbetulkanlah diri mu masing-masing! Pada hari terjadinya perjanjian Hudaibiyah, kami ada bersama-sama Rasulullah saw. Seandainya ketika itu kami melihat suatu pembunuhan pasti kami perang. Ini terjadi ketika dibuat perjanjian damai antara Rasulullah saw. dengan kaum musyrikin Mekah. 'Umar bin Khaththab datang, lalu dia menghampiri Rasulullah saw. seraya berkata, "Ya, Rasulullah! Bukankah kita yang benar sedangkan mereka salah?" Jawab beliau, "Ya, benar!" Tanya 'Umar, "Bukankah jika kita terbunuh masuk syurga, sedangkan jika mereka yang terbunuh masuk neraka?" Jawab Nabi saw., "Ya, benar" Tanya "'Umar, "Mengapa kita harus mengalah mengenai agama kita dan kembali pulang begitu saja, padahal Allah Ta'ala sendiri tidak memberi putusan apa-apa antara kita dengan mereka?" Jawab Nabi saw., "Hai, Ibnu Khaththab! Aku ini Rasulullah! Allah sekali-kali tidak akan menyia-nyiakan aku selama-lamanya." Umar lalu pergi dalam keadaan tidak puas, bahkan dia marah. Didatanginya Abu Bakar, lalu katanya, "Hai, Abu Bakar! Bukankah kita ini benar, dan mereka yang salah?" Jawab Abu Bakar, "Betul, hai 'Umar!" Tanya 'Umar, "Bukankah jika kita terbunuh kita masuk syurga, dan jika mereka terbunuh, mereka masuk neraka?" Jawab Abu Bakar, "Ya, betul!" Kata 'Umar, "Nah, mengapa kita harus mengalah mengenai agama kita, dan kembali pulang begitu saja, padahal Allah belum memberikan putusan (kalah atau menang) antara kita dengan mereka? Jawab Abu Bakar, "Hai, Ibnu Khaththab! Beliau adalah Rasulullah. Allah tidak akan menyia-nyiakan beliau selama-lamanya." Kata Suhail, "Maka turunlah Quran kepada Rasulullah saw., iaitu surah Al Fath (ayat 1). Lalu disuruh beliau seseorang sahabat kepada 'Umar membacakan ayat itu kepadanya. Tanya 'Umar, "Ya, Rasulullah! Apakah itu suatu kemenangan? Jawab beliau, "Ya, barulah terubat hati 'Umar, lalu dia kembali." |