Hadis Sahih Muslim No. 1750 Jilid 3 Topik adalah Perang 1750. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengadakan musyawarah dengan para sahabat, ketika sampai kepada beliau khabar mengenai kedatangan tentera Abu Sufyan hendak menyerang ke Madinah. Mula-mula Abu Bakar yang berbicara, tetapi Nabi saw. tidak mempedulikannya. Kemudian berbicara pula 'Umar, Nabi saw. melalai pula daripadanya. Kemudian berdiri Sa'ad bin Ubadah (orang Anshar). Katanya. "Kamikah yang Anda kehendaki, ya Rasulullah? Demi Allah, yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya Anda memerintahkan kami mengarungi lautan, pasti kami harungi; dan seandainya Anda memerintahkan kami pergi ke hujung bumi, pasti kami pergi." Rasulullah mengajak orang ramai supaya berkumpul, kemudian mereka berangkat hingga sampai ke Badal. Di sana mereka bertemu dengan para pencari air untuk orang-orang Quraisy. Di antara mereka terdapat seorang budak hitam kepunyaan Bani Hajjaj, lalu mereka tangkap dia. Para sahabat Rasulullah saw. menanyakan kepada budak itu tentang Abu Sufyan dan pasukannya. Jawab si Budak, "Aku tidak tahu tentang Abu Sufyan; tetapi yang aku tahu ialah Abu Jahil, 'Utbah, Syaibah, dan Umayyah bin Khalaf." Lalu mereka pukuli budak itu. Kemudian kata si Budak, "Ya, baiklah! Ku beritahu tentang Abu Sufyan. Dia juga ada!" Lalu mereka biarkan budak itu. Kemudian mereka tanya pula kembali, "Di mana Abu Sufyan?" Jawab budak itu, "Aku tidak tahu tentang Abu Sufyan! Yang ada ialah Abu Jahil, 'Utbah, Syaibah dan Umayyah bin Khalaf, mereka ada bersama rombongan tentera." Kerana itu mereka pukuli pula si budak itu. Ketika itu Rasulullah saw. sedang solat. Maka setelah beliau selesai solat dan melihat budak itu mereka pukuli, beliau bersabda, "Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, mengapa kalian pukul dia apabila dia berkata benar, dan kalian biarkan dia ketika berdusta?" Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda, "Di situlah tempat terbunuhnya si Anu, sambil beliau menunjuk ke tanah, di sana, di sana!" Kata Anas, "Tidak satu pun tempat-tempat yang ditunjukkan beliau itu, yang berjauhan dengan tempat matinya orang-orang yang disebutkan beliau." |