Hadis Sahih Bukhari No. 1497 Jilid 3 Topik adalah Nabi 1497, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Yang pandai berbicara dalam buaian (pada waktu kecil), hanyalah tiga orang, di antaranya 'Isa. Ada seorang laki-laki Bani Israil yang bernama Juraij. Ketika ia solat, datang ibunya memanggilnya. Kata Juraij dalam hatinya: "Apakah akan saya jawab ibu saya, atau saya terus solat?" Kata ibu: "Wahai Tuhan! Janganlah Engkau matikan ia sebelum Engkau perlihatkan kepadanya muka perempuan pelacur!" Dan Juraij tetap dalam tempat peribadatannya. Kemudian seorang perempuan menawarkan diri kepadanya untuk berbuat jahat, Juraij menolak. Perempuan itu lalu datang kepada seorang penggembala, menyerahkan diri kepadanya. Kemudian ia melahirkan anak, dan dikatakannya anak Juraij. Orang banyak datang kepadanya, menghancurkan tempat peribadatannya. Mereka menyeret dan mencaci-makinya. Kemudian Juraij berwuduk dan terus mengerjakan solat. Lalu didatanginya anak itu seraya berkata: "Hai anak! Siapakah ayahmu?" Jawabnya: "Penggembala!" Orang banyak tadi lalu berkata: "Kami dirikan kembali tempat peribadatanmu dari emas!" Kata Juraij: "Jangan! Cukup dari tanah saja!" Ada lagi seorang perempuan Bani Israel sedang menyusukan anaknya. Maka seorang laki-laki lalu ditempatnya menunggang kuda lagi tampan rupanya. Kata perempuan itu: "Wahai Tuhan! Jadikanlah anakku seumpama orang ini!" Anak itu pun lalu meninggalkan susu ibunya dan menghadap kepada orang yang menunggang kuda itu, katanya: "Wahai Tuhan! Janganlah Engkau jadikan saya seumpama dia!" Kemudian anak itu kembali menghisap susu ibunya. Kata Abu Hurairah: Seolah-olah saya melihat Nabi s.a.w. menghisap jari beliau. Kemudian lalu pula di tempat itu seorang budak perempuan. Kata perempuan itu: "Wahai Tuhan! Jangan Engkau jadikan anakku seumpama orang ini!" Anak itu pun lalu meninggalkan susu ibunya, katanya: "Wahai Tuhan! Jadikanlah saya seumpama dia!" Ibunya lalu berkata: "Mengapa begitu?" Jawabnya: Orang yang menunggang kuda tadi adalah seorang yang sangat takbur. Sedangkan budak perempuan itu banyak orang berkata kepadanya: Engkau pencuri dan penzina, padahal ia tiada pernah berbuat demikian". |