Hadis Sahih Bukhari No. 1266 Jilid 3 Topik adalah Wasiat 1266, Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: Seorang laki-laki dari Bani Sahm keluar bersama Tamin Addari dan 'Adi bin Badda. Kemudian orang tadi mati di negeri di mana tidak ada orang Islam. Ketika keduanya (Tamin dan 'Adi) datang membawa peninggalannya, keluarga Sahm kehilangan sebuah gelas perak yang ditatah dengan emas. Rasulullah s.a.w. lalu menyuruh keduanya bersumpah. Kemudian gelas itu di jumpai di Mekah. Mereka berkata: Kami beli gelas itu dari Tamin dan 'Adi. Dua orang laki-laki dari keluarga orang Sahm itu lalu berdiri dan bersumpah: "Kesaksian kami lebih benar dari kesaksian keduanya dan sesungguhnya gelas itu kepunyaan keluarga kami (Bani Sahm.". Kata Rawi: Berkenaan dengan hal mereka itulah turun ayat ini, yang ertinya: "Hai orang-orang yang beriman! Kalau kematian telah datang kepada salah seorang kamu, panggillah saksi-saksi dari kalangan kamu sewaktu membuat wasiat, dua orang yang jujur dari kalangan kamu sendiri atau dua orang yang lain dari kamu, kalau kamu sedang melakukan perjalanan di atas dunia dan kematian menimpamu. Kalau kamu merasa ragu-ragu maka tahanlah kedua saksi itu setelah solat dan biarkanlah keduanya itu bersumpah dengan nama Allah; kami tidak mengingini keuntungan dunia apa pun dalam hal ini. Walaupun yang mendapat keuntungan adalah keluarga terdekat kami sendiri. Kami tidak akan menyembunyikan kesaksian di depan Allah. Kalau kami melakukan itu tentulah kami termasuk orang-orang yang berdosa tetapi kalau terbukti bahawa keduanya itu berhak mendapat dosa (bersalah), maka kedua orang yang lain tadi menggantikan tempatnya, iaitu paling dekat hubungan keterbatasannya dari orang-orang yang mendakwakan mempunyai hak. Maka keduanya bersumpah dengan Allah: "Kami menyatakan bahawa kesaksian kami lebih benar dari kesaksian kedua orang itu. Kami tidak melanggar batas kebenaran, kerana kalau kami melakukan itu tentulah kami termasuk orang-orang yang aniaya". (al-Maidah, 106 - 107). |