Hadis Sahih Bukhari No. 0441 Jilid 1 Topik adalah Solat 441, Diberitakan oleh Abu Hurairah r.a., bahawa orang banyak bertanya kepada Rasulullah saw. Tanya mereka, "Dapatkah kami melihat Tuhan kita nanti di hari kiamat?" Jawab Nabi, "Masih sangsikah kamu untuk dapat melihat bulan purnama pada malam empat belas yang tidak berawan?" Jawab mereka, "Tidak! Ya, Rasulullah!" Tanya Nabi saw., "Masih sangsikah kamu untuk dapat melihat matahari di tengah hari yang tidak berawan? Jawab mereka, "Tidak!" Sabda Nabi saw., "Sesungguhnya kamu akan melihat Allah (Tuhanmu) seperti itu. Pada hari kiamat itu akan dikumpulkan seluruh manusia. Lalu Allah berfirman, "Siapa yang menyembah sesuatu (selain aku), maka hendaklah dia mengikut sembahannya itu." Di antara mereka itu ada yang mengikut matahari, ada yang mengikut bulan dan ada yang mengikut bermacam-macam thaghut (berhala). Maka tinggallah umat Islam ini, termasuk di dalamnya orang-orang munafik. Allah akan datang kepada mereka dan berfirman, "Aku adalah Tuhanmu!" Jawab mereka, "Kami akan tetap di sini hingga Tuhan kami datang. Apabila Tuhan kami datang, kami akan mengenalNya." Maka datanglah Allah kepada mereka, lalu berfirman: "Aku Tuhanmu!" Jawab mereka, "Ya, Engkaulah Tuhan kami." Allah akan memanggil mereka, dan sebuah jambatan dibentangkan melintasi neraka jahannam. Aku (Muhammad saw.) adalah orang pertama di antara para Rasul beserta umatnya yang pertama-tama melintasinya. Tak seorang pun di kala itu yang berkata-kata kecuali doa para Rasul. Doa mereka ketika itu ialah: "Ya, Allah! Selamatkan, selamatkan!" Di dalam neraka jahannam itu terdapat kaitan-kaitan seperti duri kayu Saadan. Tahukah anda duri kayu Saadan itu?" Jawab orang banyak, "Tahu." Sabda Nabi saw., "Rupanya seperti duri kayu Saadan, tetapi besarnya hanya Allah swt. yang tahu, manusia akan terkait kerana amalnya. Di antaranya ada yang jatuh berkait sesuai dengan amalnya, tetapi ada pula yang terkait sedikit saja, kemudian lepas." Apabila Allah swt. menghendaki akan memberi rahmat kepada penduduk neraka, maka disuruhNya malaikat mengeluarkan orang-orang yang pernah menyembah Allah. Mereka segera mengeluarkannya, yang masing-masing dikenalnya dengan tanda bekas sujud. Allah swt. mengharamkan api memakan tanda bekas sujud. Maka keluarlah mereka dari neraka. Seluruh tubuh anak Adam akan dimakan api kecuali bekas sujud. Para malaikat mengeluarkan mereka dari neraka dalam keadaan hangus. Lalu dituangkan kepada mereka air kehidupan. Maka tumbuhlah badan mereka sebagai tumbuhnya bibit di tanah bekas banjir. Setelah Allah swt. mengadili mereka, masih ada ketinggalan seseorang antara syurga dan neraka. Dialah orang terakhir dari isi neraka yang akan masuk ke dalam syurga. Dikala mukanya dihadapkannya ke neraka, dia mendoa: "Wahai, Tuhan ku! Palingkanlah muka ku dari neraka ini. Baunya sungguh amat menyakitkan kepada ku, dan panasnya membakar ku." Allah akan menanyainya, "Sekiranya permintaanmu Aku kabulkan, apakah engkau hendak meminta lagi yang lain?" Jawabnya, "Demi kebesaran Engkau, tidak akan kuminta lagi." Maka diperkenankan oleh Allah permintaannya (tersebut di atas) , dengan perjanjian seperti tersebut. Lalu dipalingkan Allah mukanya dari neraka. Tetapi setelah mukanya dihadapkan ke Syurga, dan dilihatnya keindahan syurga, diamlah ia seketika. Kemudian ia mendoa pula: "Ya, Tuhan ku, bawalah aku ke dekat pintu syurga!" Allah bertanya, "Bukankah engkau telah mengikat janji dengan ku, yang engkau tidak akan memajukan permintaan yang lain lagi?" Jawab orang itu, "Wahai, Tuhan ku! Janganlah kiranya aku dijadikan makhluk yang paling malang!" Jawab Allah, Sekiranya Aku kabulkan permintaanmu, apakah engkau masih hendak meminta yang lain lagi?" Jawabnya, "Tidak! Demi kebesaran Mu, aku tidak akan meminta yang lain lagi!" Lalu diperkenankan Allah permintaannya dengan perjanjian, dan dia dibawa ke pintu syurga. Setelah sampai di pintu syurga, kelihatan olehnya keindahan syurga, kegemilangan, dan kegembiraan yang ada di dalam syurga. Dia terdiam pula seketika. Kemudian ia memohon pula, "Wahai, Tuhan ku! Masukkanlah kiranya aku ke dalam syurga!" Kata Allah, "Kasihan kamu, hai anak Adam! Alangkah penipunya kamu! Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meminta lagi selain yang telah kamu peroleh?" Jawabnya, "Ya, Tuhan! Janganlah kiranya aku dijadikan makhluk yang paling malang. " Allah 'Azza wa Jalla tertawa mendengarkan ucapannya itu. Kemudian dia mengizinkannya masuk ke syurga. Berkata Allah, "Mintalah segala yang kamu inginkan." Lalu dia memohon segala yang diinginkannya sehingga ia puas. Kemudian Allah berkata pula, "Mintalah tambahannya ini dan itu." Diingatkan oleh Allah kepadanya berbagai macam keinginannya sampai ia puas. Kata Allah pula, "Semua ini untukmu, dan ada lagi tambahannya sebanyak itu pula." |