Hadis Sahih Bukhari No. 0210 Jilid 1 Topik adalah Tayammum 210. Berita dari 'Imran mengatakan : "Kami menyertai Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan dan kami berjalan hingga jauh malam. Kami berhenti pada suatu perhentian dan segera mengantuk kerana lelah. Tidak ada tidur yang lebih enak bagi seorang musafir daripada tidur di bahagian akhir malam. Sehingga tidak ada yang membangunkan kami selain teriknya panas matahari. Orang yang bangun pertama kali ialah si Fulan, kemudian itu si Fulan, dan kemudian itu lagi si Fulan (nama-nama orang itu ada disebutkan oleh Abu Raja' yang menerima hadis ini dari 'Imran, tetapi 'Auf yang menerima hadis ini dari Abu Raja' telah lupa), kemudian itu bangun pula Umar bin Khathab nombor empat. Nabi saw. sendiri apabila beliau tidur, tidak ada yang berani membangunkan, sehingga beliau bangun sendiri; kerana kita tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan beliau waktu beliau tidur. Setelah Umar bangun dan melihat apa yang terjadi, padahal dia seorang yang bersikap keras, lalu dia takbir dengan suara sekeras-kerasnya sehingga Rasulullah saw. terbangun oleh suaranya itu. Setelah Nabi bangun, mereka mengadu kepada beliau apa yang telah terjadi (iaitu solat subuh mereka luput kerana tertidur). " Jawab Nabi saw., "Tidak mengapa dan marilah kita berangkat!" Setelah berangkat dan berjalan tidak berapa jauhnya, Nabi berhenti dan meminta air untuk berwuduk. Setelah wuduk dan azan, maka Nabi solat berjemaah dengan rombongannya. Setelah selesai solat, Nabi melihat seseorang yang menjauhkan diri dan tidak ikut solat berjemaah dengan rombongan. Nabi bertanya: "Hai, Fulan! Mengapa anda tidak ikut solat berjemaah bersama rombongan?" Jawabnya, "Saya kena jinabah, sedangkan air tidak ada." Sabda Nabi saw., "Gunakanlah tanah, sesungguhnya tanah itu cukup untukmu (bertayammum)." Sesudah itu Nabi saw. dan rombongan meneruskan perjalanan. Dalam perjalanan, rombongan mengadu kepada Nabi saw. bahawa mereka haus. Nabi berhenti dan memanggil si Fulan, yang namanya disebutkan oleh Abu Raja', tetapi 'Auf yang menerima hadis ini dari Abu Raja' lupa namanya, dan dipanggilnya pula' Ali bin Abi Thalib. Kata Nabi saw., "Pergilah anda berdua mencari air!" Keduanya lalu pergi mencari air. Mereka bertemu dengan seorang wanita sedang duduk di antara dua mazadah di punggung untanya. Keduanya bertanya kepada wanita itu, "Di manakah kami boleh memperoleh air?" Jawab wanita itu, "Kelmarin saya telah berjanji akan membawa air ke sini sekarang, kaum kami sedang menunggu-nunggu." Kata keduanya, "Berjalanlah sekarang juga!" Tanya wanita itu, "Kemana?" Jawab keduanya, "Kepada Rasulullah saw." Tanya wanita itu, "Apakah yang anda maksudkan orang yang disebut Ash Shabi (pembawa agama baru) itu?" Jawab keduanya, "Ya, betul orang yang anda maksudkan itu. kerana itu teruslah berjalan kepadanya." Keduanya membawa wanita itu kepada Rasulullah saw. dan menceritakan peristiwa di atas kepada beliau. Kata Nabi saw., "Suruhlah wanita itu turun dari untanya!" Dan Nabi menyuruh mengambil sebuah bejana, lalu dituangkannya air dari, mulut kedua mazadah itu dan setelah itu ditutupnya kembali, kemudian dibukanya pula mulut mazadah yang lain. Kemudian dipanggilnya seluruh rombongan dan disuruhnya minum, "Minumlah kamu sekalian dan beri minum pula binatang-binatangmu!" Maka minumlah mereka semuanya dan memberi minum pula siapa yang hendak memberi minum binatang-binatangnya. Akhirnya Nabi saw. memberikan sebuah bejana berisi air kepada orang yang kena jinabah. Kata Nabi kepadanya: "Pergilah anda mandi!" Wanita itu berdiri saja memperhatikan apa yang dibuat orang dengan airnya. Demi Allah, setelah seluruh rombongan selesai mengambil air, kami lihat mazadah itu lebih penuh isinya dari sebelumnya. Sabda Nabi saw., "Kumpulkan barang makanan untuk wanita ini!" Maka dikumpulkan orang untuk dia, makan-makanan seperti tamar, susu, tepung. Setelah terkumpul, lalu dibungkus dengan sehelai kain, kemudian wanita itu dinaikkan ke atas untanya kembali dan bungkusan itu diletakkan di hadapannya. , Kata Nabi kepadanya, "Engkau tahu, kami tidak mengurangi airmu sedikit pun. hanya Allah swt. yang memberi minum kami. " Maka sampailah wanita itu kepada kaumnya dan dia terlambat datang. Kata mereka, "Mengapa engkau terlambat, hai, Fulanah?" Jawab wanita itu, "Sungguh ajaib! Saya bertemu dengan dua orang laki-laki, lalu saya dibawanya kepada orang yang di sebut Ash Sahbi (pembawa agama baru). Lalu dibuatnya begini dan begitu. Demi Allah, sesungguhnya dia seorang tukang sihir yang sangat pandai di antara ini dan ini (dia berkata dengan isyarat dua anak jarinya) jari tengah dan jari telunjuk, kemudian mengangkat keduanya ke langit, maksudnya antara langit dan bumi, atau dia itu benar-benar Rasulullah sesungguhnya." Tidak lama kemudian, kaum muslimin menyerang orang-orang musyrik di sekitar kampung wanita tadi, tetapi mereka tidak menyerang kaum tempat asal wanita itu sendiri. Pada suatu hari wanita itu berkata kepada kaumnya, "Saya kira kaum muslimin itu dengan sengaja tidak menyerang kamu kerana itu Islamlah kamu!" Mereka patuh akan ajakan wanita itu, lalu semuanya masuk Islam. |