Hadis Sahih Muslim No. 0149 Jilid 1 Topik adalah Iman 149. Dari 'Atha' bin Yazid Al Laytsi r.a., katanya Abu Hurairah r.a., mengabarkan kepadanya, bahawa orang ramai bertanya kepada Rasulullah saw., "Dapatkah kami melihat Tuhan kami nanti di hari kiamat?" Jawab Rasullullah saw., "Apakah kamu mendapat kesulitan melihat bulan purnama di malam empat belas?" Jawab mereka "Tidak, ya Rasulullah!" Tanya, "Apakah kamu merasa sulit melihat matahari di langit tak berawan?" Jawab mereka, "Tidak, ya Rasulullah!" Sabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya anda semua akan melihatNya nanti seperti itu. Di hari kiamat kelak, Allah akan mengumpulkan seluruh umat manusia, lalu Dia berfirman: "Siapa yang menyembah selain Aku, hendaklah dia mengikutinya!' Maka siapa yang menyembah matahari, diikutinya matahari, siapa yang menyembah bulan diikutinya bulan, dan siapa yang menyembah berbagai berhala, diikutinya pula berhala-berhala itu. Maka tinggallah umat ini (orang-orang mukmin), yang di dalamnya termasuk pula orang-orang munafik. Allah Tabaraka wa Ta'ala mendatangi mereka dalam bentuk lain yang tidak mereka kenal. Lalu Allah berfirman, "Akulah Tuhanmu! (Ikutilah aku!)" Jawab mereka, "Kami berlindung dengan Allah dari tipu-dayamu. Kami akan tetap di tempat kami ini sampai Tuhan kami datang menjemput kami. Apabila Tuhan kami telah datang, kami akan mengenal-Nya." Maka datanglah Allah Ta'ala dalam bentuk yang mereka kenal, seraya berfirman, "Akulah Tuhanmu!" Jawab mereka, "Ya, Engkaulah Tuhan kami!" Kata Nabi saw. melanjutkan, "Lalu dibentangkan titian pada kedua sisi neraka jahanam. Aku dan umatkulah yang pertama-tama melalui titian itu. Pada hari itu tidak ada yang diperkenankan berbicara kecuali para Rasul. Doa mereka itu, "Wahai, Allah! Selamatkanlah! Selamatkanlah!" Di dalam neraka jahanam ada semacam kaitan seperti pancing, runcing bagaikan duri sa'dan. Pernahkah Anda semua melihat duri Sa'dan? Jawab mereka, "Pernah, ya Rasulullah!" Sabda Nabi saw., "Nah! Seperti duri Sa'dan itu tetapi tidak terkira-kirakan besarnya, selain hanya Allah yang dapat mengetahuinya. Kaitan itu akan mengait setiap umat manusia yang lalu di titian itu kerana amal perbuatan mereka. Orang-orang yang beriman akan terlepas dari bahaya itu sesuai dengan amal mereka, dan ada pula yang dihukum beberapa lama, sampai ia bebas dari hukuman itu. Setelah Allah selesai mengadili perkara para hamba-Nya, Ia ingin mengeluarkan dengan rahmat-Nya penduduk neraka yang dikehendaki-Nya, lalu Dia memerintahkan para malaikat supaya mengeluarkan orang-orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain-lain. Yaitu orang yang mengakui tidak ada Tuhan selain Allah. Para malaikat mengenal mereka yang di neraka itu dengan tanda-tanda bekas sujud. Sesungguhnya api memakan tubuh anak Adam di neraka, selain bekas sujud. Kerana Allah mengharamkan bagi api memakan tanda bekas sujud itu. Lalu mereka dikeluarkan dari neraka dalam keadaan hangus. Kemudian mereka disiram dengan air kehidupan, dan mereka dapat hidup bagaikan semaian tanaman yang tumbuh di atas lumpur yang dibawa banjir. Setelah semuanya selesai dikeluarkan, ternyata masih ada ketinggalan seorang lelaki yang menghadapkan mukanya ke neraka. Itulah penduduk syurga yang terakhir sekali masuk syurga. Orang itu berkata, "Wahai Tuhan! Palingkanlah muka ku dari neraka ini, kerana anginnya terasa bagaikan racun dan nyalanya serasa membakar diriku." Dia sentiasa mendoa kepada Allah. Kemudian Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: "Jika Aku kabulkan permintaanmu itu, apakah kamu akan meminta pula yang lain-lain?" "Tidak! Aku tidak akan meminta lagi yang lain-lain," katanya berjanji. Lalu dengan kehendak Allah, mukanya terpaling dari neraka. Setelah dia menghadap dan melihat ke syurga, dia terdiam beberapa lamanya, lalu berkata, "Wahai Tuhanku!Bawalah aku ke pintu syurga. Maka berfirman Allah kepadanya, "Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta lagi padaKu selain apa yang telah Ku beri? Celaka engkau, hai anak Adam. Engkau betul-betul penipu." Tetapi orang itu terus mendoa dan mendoa, sehingga akhirnya Allah berfirman kepadanya, "Berjanjilah, jika permintaanmu itu Aku kabulkan, kamu tidak akan meminta lagi yang lain-lain." "Tidak! Demi kebesaranMu," kata orang itu berjanji. Lalu dia dibawa ke pintu syurga. Setelah ia sampai di sana, pintu itu terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat melihat dengan jelas segala isinya berupa kenikmatan dan kebahagiaan. Kerana itu dia terdiam pula seketika, kemudian dia mendoa pula, "Wahai, Tuhan ku! Masukkanlah aku ke syurga!" Firman Allah Tabaraka wa Ta'ala, "Bukankah engkau sudah berjanji tidak akan meminta lagi selain apa yang telah Kuberikan? Celaka engkau hai anak Adam! Alangkah penipunya kamu!" Jawab orang itu, "Wahai, Tuhan ku! Janganlah aku dijadikan makhlukMu yang celaka!" Dia sentiasa mendoa dan mendoa seperti itu, sehingga Allah tertawa kerana gembiraNya. Maka berfirman Allah, "Masuklah kamu ke syurga.". Setelah dia berada di syurga, Allah berfirman pula kepadanya, "Mintalah apa yang kau inginkan!" Lalu dia memohon segala yang diinginkannya, sehingga Allah mengingatkannya (membatasi) ini dan itu. Setelah permintaannya terkabul semuanya, Allah Ta'ala berfirman pula kepadanya, "Semua permintaanmu telah Kukabulkan, bahkan akan Kutambah sebanyak itu lagi (menurut hadis Abu Sa'id r.a. bahkan Allah menambah sepuluh kali lipat permintaannya)." |