Hadis Sahih Muslim No. 0001 Jilid 1 Topik adalah Iman 1. Dari Yahya bin Ya'mar r.a., katanya: "Orang yang mula-mula bicara di Bashrah menentang adanya Qadar, ialah Ma'bad Al Juhani. Maka pada suatu ketika, aku dan Humaid bin Abdurrahman Al Hamairi, sama-sama pergi haji atau umrah. Kami berdua sepakat, jikalau bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah saw., kami akan menanyakan kepada mereka masalah Qadar' itu. Justeru kami bertemu di dalam masjid, dengan 'Abdullah bin 'Umar bin Khaththab. Kami langsung mendekati dan mengapitnya di kanan-kiri beliau. Dalam pada itu aku telah menduga, bahawa sahabatku Humaid akan menyerahkan pembicaraan kepada ku. Kataku kepada Abu 'Abdurrahman, "Telah muncul di hadapan kita para pembaca Al Quran dan para ilmuwan. Mereka mendakwakan bahawa Qadar itu tidak ada. Segala sesuatu terjadi menurut Qudratnya, tanpa didahului Qadar dan Ilmu Allah." Jawab 'Abdullah bin 'Umar, "Apabila engkau bertemu dengan mereka, katakan bahawa aku tidak sependapat dengan mereka. Demi Allah! Kalaulah mereka mempunyai sebungkal emas, kemudian emas itu dinafkahkannya, maka Allah swt. tidak akan menerima nafkah mereka itu sehingga mereka iman dengan Qadar." Kemudian dilanjutkannya, Pada suatu hari ketika kami sedang berada di sisi Rasulullah saw., sekonyong-konyong muncul di hadapan kami seorang lelaki berpakaian sangat putih dan berambut sangat hitam. Tidak terlihat padanya bekas perjalanan dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Dia terus duduk ke dekat Nabi saw., lalu disandarkannya lututnya ke lutut Nabi, dan diletakkannya kedua tapak tangannya ke pahanya." Dia berujar, "Ya, Muhammad! Terangkanlah kepada ku tentang Islam." Jawab Nabi saw., "Islam ialah:(1) Mengakui tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahawa Muhammad Rasulullah; (2) Mendirikan solat; (3) Membayar zakat; (4) Puasa Ramadhan; dan (5) Haji ke Baitullah, jika engkau sanggup melaksanakannya." "Engkau benar!" kata orang itu. Kata ayahku, "Kami hairan terhadap orang itu; dia yang bertanya tetapi dia pula yang mengatakan benar." Kemudian orang itu berkata pula, "Terangkanlah kepada ku tentang Iman!" Jawab Nabi saw., "Iman ialah: (1) Iman dengan Allah; (2) Iman dengan para malaikat-Nya; (3) Iman dengan Kitab-kitab-Nya; (4) Iman dengan para Rasul-Nya; (5) Iman dengan qadar baik maupun buruk." Kata orang itu, "Engkau benar!" Kemudian dia berkata pula, "Terangkanlah kepada ku tentang Ihsan.". Jawab Nabi saw., "Ihsan ialah: menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Sekalipun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu." Katanya pula, "Terangkanlah kepada ku tentang Kiamat!" Jawab Nabi saw., "Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang menanya." Katanya, "Terangkanlah kepada ku tanda-tandanya!" Jawab Nabi saw., "Apabila hamba-sahaya perempuan telah melahirkan majikannya, dan apabila orang-orang dusun yang melarat telah bermewah-mewah di gedung-gedung nan indah." Kata ayahku, "Kemudian orang itu berlalu. Tetapi tidak berapa lama antaranya, Rasulullah saw. bertanya kepada ku, "Tahukah engkau, siapakah gerangan yang bertanya itu?" Jawab ku, "Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih tahu." Sabda Rasulullah saw., "Dia adalah Jibril. Dia datang kepada mu mengajarkan agamamu." |